The Fed akhirnya memutuskan untuk mengurangi stimulus moneternya, sekaligus menaikkan proyeksi ekonomi untuk dua tahun ke depan, langkah yang mencerminkan optimism di tengah membaiknya kondisi ekonomi dan lapangan kerja. The Fed akan mengurangi program pembelian obligasinya sebesar $10 miliar menjadi $75 miliar mulai Januari tahun depan, dengan komposisi obligasi pemerintah sebesar $40 miliar dan obligasi KPR (Mortgage Backed Securities/MBS) sisanya. Dalam jumpa pers, sang ketua Ben Bernanke mengatakan pengurangan ini mencerminkan perkembangan kumulatif dan perbaikan prospek lapangan kerja. Di saat yang sama, Bernanke juga berharap keputusan itu tetap menjaga level akomodasi untuk membantu pemulihan ekonomi. Bernanke, yang berbicara dalam konferensi pers yang mungkin menjadi terakhirnya sebelum menyerahkan tampuk pimpinan ke Janet Yellen, juga mengatakan bila terlihat konsistensi perkembangan dalam inflasi dan lapangan kerja, maka tidak tertutup kemungkinan pengurangan lanjutan dilakukan tiap bulan. Namun, the Fed juga memutuskan untuk terus memberlakukan suku bunga rendah meskipun tingkat pengangguran nantinya turun ke 6,5%, selama inflasi masih di bawah target 2%. Ini adalah bentuk forward guidance terbaru, langkah yang mengkombinasi keputusan taper untuk menunjukkan bahwa pengurangan stimulus bukanlah bentuk pengetatan kebijakan. Dalam internal the Fed, sebagian besar anggota dewan, atau 12 dari 17, memperkirakan kenaikan suku bunga pertama dilakukan pada 2015. Hanya dua yang memperkirakan kenaikan pada 2014, sisanya tiga orang memperkirakan kenaikan pada 2016. Dalam kesempatan itu juga, the Fed mengumumkan proyeksi ekonomi terbaru, yang terlihat sedikit lebih optimis. The Fed kini memproyeksikan PDB tumbuh 2,8-3,2% untuk tahun depan, berubah dari proyeksi sebelumnya 2,9-3,1%. Untuk 2015, PDB diperkirakan tumbuh 3,0-3,5%, naik dari 3,0-3,4%. Sedangkan inflasi, yang menggunakan indikator PCE, diperkirakan berada di 1,4-1,6% di 2014, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 1,3-1,8%. Tapering ini menyebabkan pergerakan bursa saham yang langsung terjun bebas, karena semakin berkurangnya stimulus, sehingga jumlah uang yang beredar untuk dipergunakan mengembangkan perekonomian semakin berkurang, sebab itulah saham pada anjlok saat pengumuman Fed Tapering Off. Semakin tertarik untuk mencoba pasar forex, CFD, dan pasar-pasar bursa saham. Ayo segera gabung disini untuk mendapatkan bonus 50USD untuk register di broker sosial