Senin, 16 Desember 2013 Monexnews - Pekan ini data-data ekonomi penting dari Eropa dan AS akan dirilis karena minggu depan sudah memasuki libur Natal dan Tahun Baru. Hari ini banyak data penting dari zona euro, US, China, dan Jepang. Pagi ini telah dirilis data Tankan Jepang yang lebih bagus dari prediksi, 16 versus 15. Tapi kelihatannya tidak berpengaruh positif bagi pergerakan indeks saham Nikkei. Yen Jepang yang menguat terhadap dollar AS menjadi salah satu penyebab tekanan turun Nikkei pagi ini di samping data PMI manufaktur China (hasil survei HSBC) yang lebih buruk dari prediksi pasar, 50.5 vs 51.0. Buruknya data PMI manufaktur China ini juga membuat indeks saham regional Asia lainnya seperti Hang Seng dan Kospi, tertekan turun. Nanti sore, dari zona euro akan dirilis data PMI manufaktur dan sektor jasa untuk negara Perancis, Jerman dan keseluruhan zona euro sendiri. Data PMI manufaktur dan sektor jasa Perancis masih berada dalam zona kontraksi (di bawah angka 50) dan bila data yang dihasilkan lebih buruk, bisa menjadi faktor penekan turun nilai tukar euro. Malam harinya, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi, akan melakukan testimoni di hadapan parlemen Eropa terkait kebijakan moneter. Dari topik yang dibicarakan, tentu akan menjadi fokus pasar dan bisa menjadi market mover bagi euro. Sementara dari AS akan dirilis data indeks manufaktur area New York, PMI manufaktur dan produksi industri. Ketiga data ini bisa memberikan indikasi mengenai kesehatan sektor manufaktur AS. Penurunan dari pengukuran tersebut bisa menekan dollar AS terutama terkait masalah perkembangan situasi tenaga kerja di sektor tersebut. Dan mendekati pengumuman keputusan rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS Kamis dinihari (WIB) pekan ini, sentimen tapering akan membayangi pergerakan pasar. Kekhawatiran akan tapering bisa membuat para pelaku pasar mengurangi posisi di pasar hingga keputusan keluar. Volatilitas bisa tinggi pekan ini.WhoTrades